TINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN, PDAM DENPASAR KERJASAMA DENGAN BPKP
Senin, 10 September 2007
Denpasar (pdam.denpasarkota.go.id), Menyadari pelayanan yang diberikan oleh PDAM Kota Denpasar terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih kepada masyarakat belum optimal, jajaran direksi PDAM Kota terus berupaya melakukan berbagai inovasi pelayanan termasuk mengadakan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Bali dalam bidang bimbingan teknis dan fasilitasi perbaikan kinerja. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur PDAM Kota Denpasar Ir. Putu Gede Mahaputra, MM. dengan Kepala BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Bali Sidik Wiyoto, SH. MH. Senin (10/9) di aula Kantor PDAM Kota Denpasar.
Direktur PDAM Kota Denpasar Putu Gede Mahaputra mengakui bahwa perusahaannya yang dipimpinnya masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam hal pengelolaan manajemen keuangan. Dikatakan dengan kondisi yang ada saat ini pihaknya belum mampu melayani semua masyarakat kota Denpasar. Dengan keterbatasan sumber air baku pihaknya sampai Agustus 2007 pelayanan air bersih baru mencapai 64 persen, dengan calon pelanggan yang masuk daftar tunggu mencapai 5.609 orang.
Disamping karena terbatasnya kapasitas produksi yang terbatas juga karena adanya beban utang yang harus dilunasi. Menurut Mahaputra kapasitas produksi yang dioperasikan sebanyak 1.075 lt/dt, sedangkan kebutuhannya sebanyak 1.300 lt/dt, jadi kekurangan sebanyak 225 lt/dt. Untuk menjaga kesinambungan pelayanan air minum kepada masyarakat kata Mahaputra beberapa upaya juga dilakukan diantaranya dengan melakukan penjadwalan kembali hutang jangka panjang termasuk kerjasama teknis dengan BPKP. “Mudah-mudahan dengan kerjasama teknis ini kinerja perusahaan semakin sehatâ€, ujarnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan BPKP Bali Sidik Wiyoto mengatakan pihaknya sangat merespon adanya kerjasama bimbingan teknis manajemen keuangan yang dilakukan dengan PDAM. Dia mengatakan berdasarkan audit kinerja PDAM Kota Denpasar tahun 2006 tingkat keberhasilan yang dicapai masih dalam klasifikasi cukup. Dengan kondisi ini kata Wiyoto masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk mencapai nilai kinerja yang lebih baik. “Kondisi ini terutama disebabkan PDAM Kota Denpasar belum mampu memperoleh laba dari kegiatan usaha pokoknya, yaitu harga jual yang masih lebih rendah dibandingkan harga pokok produksi,†katanya. Dengan adanya kerjasama ini pihaknya akan memberikan asistensi dan bimbingan tentang sistem pengelolaan manajemen yang sehat dan transparan. “Yang penting harus ada ketulusan, kejujuran dan keterbukaan dalam mengelola perusahaan, pasti hasilnya akan lebih baik,†ucapnya. Selebihnya dia mengatakan salah satu indikator kemajuan dari suatu daerah terutama kota adalah kecukupan ketersediaan air minum. “Masyarakat dapat bersih dan sehat bila air minum tersedia cukup dan berkualitas sesuai dengan standar kesehatan,†ujarnya. (Dw)